
Menkes Sebut Covid-19 AY.23 di Singapura dari Indonesia, Pakar: Belum Tentu
- by admin
Covid-19 varian AY.23 yang berasal dari Indonesia dilaporkan telah mendominasi di Singapura. Kabar tersebut disampaikan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam acara virtual kesehatan, Sabtu, 13 November 2021, dan dia menjelaskan bahwa varian itu merupakan mutasi dari varian Delta asli B.1.617.2.
“Jadi varian Delta yang asli B.1.617.2 masuk ke Indonesia lalu bermutasi jadi AY.23 dan jadi subvarian yang dominan di Indonesia dan menyebar ke luar, salah satunya Singapura,” ujar dia, Sabtu.
Namun, Guru Besar Ilmu Biokimia dan Biologi Molekular Universitas Airlangga (Unair), Chairul Anwar Nidom, menyebutkan bahwa AY.23 yang kini menyebar di Singapura, belum pasti berasal dari Indonesia. “Jadi, varian itu belum tentu berasal dari Indonesia, karena ada beberapa hal,” katanya saat dihubungi, Senin, 15 November.
Menurut Nidom, motif mutasi protein spike dari isolat AY.23 asal Indonesia yang terbaru, yakni T19R, E156G, L452R, T478K, D614G, P681R, D950N, dan V1264L, serta hilangnya asam amino pada F157 dan R158. “Jadi tidak semua virus yang mirip di suatu negara berasal dari negara lain,” ujar Ketua Tim di Laboratoriun Profesor Nidom Foundation (PNF) itu.
Dia menambahkan bahwa penyebaran memiliki dua pendekatan, yakni menyebar dari negara lain (teori lama/ untuk virus non Covid-19), dan varian baru timbul dengan sendirinya seperti di negara lain. “Mengingat struktur dasar virus di seluruh dunia sama, dan prekursor terbentuknya mutasi mirip, yaitu penggunaan vaksin yang sama seluruh dunia,” kata Nidom.
Menurutnya, yang membedakan pola mutasi virus antar daerah adalah faktor genetik inang dan lingkungan (faktor nutrogenomik dan epigenetik). Nidom menyebutkan bahwa AY.23 belum diketahui karakter utamanya, dan saat ini PNF sedang mengamati pada hewan coba.
Berdasarkan analisis PNF, varian B.1617.2 memiliki dua subvarian, yaitu B.1.617.2 A (ditemukan di Jakarta saja) serta B.1.617.2 B yang ditemukan di Jakarta, Sumatera Selatan, dan daerah-daerah lain.
“Harus tetap waspada karena mutasi ini kunci terhadap resistensi beberapa antibodi penetralisir/ protektif, serta kemungkinan penularan atau transmisi yang lebih tinggi,” ujar dia, sambil menambahkan bahwa perlu ada dikaji berbagai vaksin yang digunakan terhadap AY.23.
Guru Besar Unair menyebutkan bahwa Covid-19 varian AY.23 yang kini menyebar di Singapura belum pasti berasal dari Indonesia.